BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A.
Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Model
pengembangan tersebut mengacu pada model 4-D yang terdiri dari
4 tahap, namun dalam penelitian ini dibatasi hingga 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define),
tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development).
Dalam tiap tahapan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan.
Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Rincian Waktu dan Kegiatan Pengembangan Model Pembelajaran
No
|
Hari/Tanggal
|
Nama Kegiatan
|
Hasil yang Diperoleh
|
||
1
|
Mei 2013
|
Analisis Awal-Akhir
|
Mengetahui
masalah dalam pembelajaran matematika yang selama ini ada di MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik melalui diskusi dengan guru mata pelajaran,
melakukan kajian terhadap model-model pembelajaran dan metode pembelajaran
|
||
2
|
17 Juni 2013
|
Analisis
Siswa
|
Mengobservasi
aktivitas siswa dan mengetahui karakteristik siswa kelas VII B MTs Nurul
Jadid
Sidayu Gresik melalui diskusi dengan
guru mata pelajaran
|
||
3
|
21 Juni 2013
|
Analisis Materi
|
Mengidentifikasi
konsep-konsep tentang bilangan khususnya sifat-sifat penjumlahan dan
perkalian bilangan bulat serta mengubah bentuk bilangan pecahan ke bentuk
bilangan pecahan yang lain
|
||
Analisis
Tugas
|
Merumuskan
tugas-tugas yang akan dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran pada
materi bilangan
|
||||
Spesifikasi
Tujuan Pembelajaran
|
Merumuskan
indikator pencapaian hasil belajar siswa materi bilangan
|
||||
4
|
24 Juni 2013
|
Pemilihan
Media
|
Menemukan
media yang tepat dan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif pada materi bilangan
|
||
Pemilihan
Format
|
Menentukan
bagaimana bentuk perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, buku siswa dan LKS
|
||||
5
|
25 Juni - 10 Juli 2013
|
Desain
Awal
|
Menghasilkan
perangkat pembelajaran berupa RPP, buku siswa dan LKS (Draft I) beserta instrumen penelitian.
|
||
6
|
11- 29 Juli 2013
|
Validasi
Perangkat Pembelajaran
|
Mengetahui
penilaian dosen pembimbing dan validator terhadap perangkat yang dikembangkan
peneliti
|
||
7
|
16 – 22 Agustus 2013
|
Revisi
I
|
Melakukan
perbaikan (revisi) berdasarkan penilaian, saran, dan hasil konsultasi dengan
dosen pembimbing dan validator (menghasilkan draft II)
|
||
8
|
Jum’at, 23 Agustus 2013
|
Simulasi
|
Melakukan
latihan awal sebelum uji coba untuk mencocokkan waktu
|
||
9
|
24 - 31 Agustus 2013
|
Uji
Coba Terbatas
|
- Menguji cobakan perangkat pembelajaran dengan obyek
penelitian siswa kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik
- Memperoleh data mengenai aktivitas siswa, aktivitas
guru, keterlaksanaan RPP, respon siswa, hasil belajar siswa
|
||
10
|
27 agustus -11 September 2013
|
Revisi
II
|
Melakukan
revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan hasil uji coba
menghasilkan draft III
|
||
Penulisan
Laporan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran
|
Menghasilkan skripsi dengan
judul "Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan
Metode Sorogan dan Team Teaching pada pokok bahasan bilangan di kelas VII B
MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik"
|
B.
Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap pendefinisian adalah menetapkan dan
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari 5 langkah
yaitu:
a. Analisis Awal-Akhir
Analisis awal akhir dilakukan untuk menetapkan
masalah dasar yang menjadi
latar belakang dari permasalahan. Pada tahap ini dilakukan telaah terhadap kurikulum matematika yang
berlaku dan digunakan dalam proses pembelajaran
di sekolah tempat penelitian, dan teori belajar yang relevan.
Setelah
melakukan observasi di MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik dan melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran
matematika, peneliti
memperoleh beberapa informasi, diantaranya siswa kelas VII terbiasa belajar
secara pasif. Hal ini terjadi karena selama pembelajaran berlangsung
waktu di MI atau setelah masuk MTs, guru lebih banyak mengajar di depan kelas, sedangkan siswa
hanya mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Begitu pula
ketika siswa diberikan tugas atau soal latihan. Siswa akan meniru cara
penyelesaian seperti yang dilakukan oleh guru. Selain itu,
sikap saling menolong atau diskusi antar siswa dalam pelajaran tidak muncul.
Hal ini menyebabkan sikap sosial atau kepedulian antar siswa kurang berkembang,
dan akhirnya jarak antara siswa yang pandai dan kurang pandai akan lebih jauh.
Berdasarkan analisis awal akhir ini maka peneliti memilih model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching sebagai cara untuk membuat siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran matematika, sehingga diskusi antar siswa akan
lebih terlihat. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi kelas VII yaitu materi
bilangan yang dikhususkan pada sifat-sifat
penjumlahan bilangan bulat, sifat-sifat perkalian bilangan bulat, dan mengubah
bentuk pecahan.
Untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching, maka diperlukan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan prinsip tersebut. Oleh karena itu, peneliti merasa
perlu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada pokok bahasan bilangan untuk kelas VII MTs Nurul
Jadid Sidayu Gresik.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
b. Analisis Siswa
Siswa yang dianalisis dalam uji coba pengembangan
perangkat pembelajaran adalah siswa kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik.
Analisis yang dilakukan adalah menganalisis tingkat kemampuan dan pengalaman
siswa, baik secara kelompok maupun individu.
Tingkat kemampuan siswa kelas VII B MTs Nurul Jadid Gresik yang rata-rata berusia 12-13 tahun. Menurut Piaget, pada usia ini
kemampuan berpikir anak telah memasuki stadium operasional formal. Kemajuan
utama pada anak selama periode ini ialah anak tidak perlu berpikir dengan
pertolongan benda-benda atau peristiwa-peristiwa konkrit. Anak mempunyai
kemampuan berpikir abstrak, karena itu pembelajaran kooperatif dapat
dilaksanakan pada jenjang SMP[1].
Pengalaman siswa saat di MI, bahwa mereka telah
mengenal materi bilangan, bilangan bulat, bilangan pecahan, operasi dalam
bilangan, dan sifat-sifat dasar bilangan bulat, dimana semua itu merupakan
materi prasyarat untuk mempelajari materi yang dibahas pada penelitian ini,
yaitu materi bilangan dengan mengambil sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat,
sifat-sifat perkalian bilangan bulat, dan mengubah bentuk pecahan.
Sedangkan pengalaman dan kemampuan siswa dalam
diskusi kelompok atau kerja sama dengan temannya untuk menyelesaikan masalah
sangat kurang. Ini dikarenakan pada saat di MI mereka mendapat pelajaran dari
guru mereka di kelas secara konvensional. Oleh karena itu pembelajaran dengan
model kooperatif sangatlah perlu diperkenalkan pada siswa kelas VII B MTs Nurul
Jadid Sidayu Gresik.
c. Analisis Konsep
Analisis
ini bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis
konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir. Berdasarkan kurikulum yang
ada untuk kelas VII
semester ganjil maka diperoleh analisis pokok bahasan bilangan
dengan sub pokok bahasan sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat, sifat-sifat
perkalian bilangan bulat, dan mengubah bentuk pecahan yang disajikan pada bagan 4.1 sebagai berikut :
Bagan 4.1
Analisis Konsep Sifat-Sifat Penjumlahan dan Perkalian Bilangan Bulat serta Bilangan Pecahan
Pokok Bahasan : Bilangan
Keterangan :
=
pokok bahasan
= sub pokok bahasan
= sub sub pokok bahasan
= terdiri atas
Catatan :
Bagan diatas
hanya mengilustrasikan materi yang
berhubungan dengan penelitian
d. Analisis Tugas
Berdasarkan analisis konsep dan disesuaikan
dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw yang telah dikembangkan dengan metode sorogan dan team teaching, maka kegiatan pada
analisis tugas adalah siswa mendiskusikan LKS sesuai dengan spesifikasi materi
yang didapat masing-masing siswa dalam kelompok ahli. Nantinya setiap siswa
akan membuat peta konsep saat berada dalam kelompok ahli, dan dengan peta
konsep itu siswa akan menjelaskan materi yang dipelajari dalam kelompok ahli
kepada temannya dalam kelompok asal. Siswa dalam kelompok asal yang menerima
peta konsep akan menjelaskan kembali isi peta konsep kepada teman yang memberi
peta konsep.
Pada pertemuan pertama, yang mendapat LKS kode A mendiskusikan sifat tertutup,
sifat komutatif dan unsur identitas dalam penjumlahan bilangan bulat. Sedangkan
yang mendapat kode B mendiskusikan sifat asosiatif dan invers dalam penjumlahan
bilangan bulat. Pertemuan kedua, yang mendapat LKS kode A mendiskusikan sifat
tertutup, sifat komutatif, dan sifat asosiatif dalam perkalian bilangan bulat.
Sedangkan yang mendapat LKS kode B mendiskusikan unsur identitas dan sifat
distributif dalam perkalian bilangan bulat. Pertemuan ketiga, yang mendapat LKS
kode A mendiskusikan merubah bentuk pecahan murni menjadi desimal, desimal
menjadi pecahan murni, pecahan murni menjadi permil, dan permil menjadi pecahan
murni. Sedangkan yang mendapat LKS kode B mendiskusikan merubah bentuk pecahan
murni menjadi pecahan campuran, pecahan campuran menjadi pecahan murni, pecahan
murni menjadi persen, dan persen menjadi pecahan murni.
e. Spesifikasi tujuan pembelajaran
Spesifikasi tujuan pembelajaran ditujukan untuk
mengkonversi tujuan dari analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan
pembelajaran khusus yang dinyatakan dengan tingkah laku (indikator). Indikator pencapaian hasil belajar
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
pertemuan 1
1. Siswa
dapat menjelaskan sifat
tertutup pada penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
2. Siswa
dapat menjelaskan sifat
komutatif pada penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
3. Siswa
dapat menggunakan sifat
komutatif penjumlahan dalam menyelesaikan masalah
4. Siswa
dapat menjelaskan sifat
assosiatif pada
penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
5. Siswa
dapat menggunakan sifat
assosiatif
penjumlahan dalam menyelesaikan masalah
6. Siswa
dapat menjelaskan unsur
identitas pada penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
7. Siswa
dapat menjelaskan invers
pada penjumlahan bilangan bulat dengan
bahasa sendiri
Pertemuan 2
1. Siswa
dapat menjelaskan sifat
tertutup pada perkalian bilangan bulat dengan bahasa sendiri
2. Siswa
dapat menjelaskan sifat
tertutup pada perkalian bilangan bulat dengan bahasa sendiri
3. Siswa
dapat menggunakan sifat
komutatif perkalian untuk menyelesaikan masalah
4. Siswa
dapat menjelaskan sifat
assosiatif pada
perkalian bilangan bulat dengan bahasa sendiri
5. Siswa
dapat menggunakan sifat
assosiatif
perkalian untuk menyelesaikan masalah
6. Siswa
dapat menjelaskan unsur
identitas pada perkalian bilangan bulat dengan bahasa sendiri
7. Siswa
dapat menjelaskan sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
8. Siswa
dapat menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan untuk menyelesaikan masalah
9. Siswa
dapat menjelaskan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan bilangan bulat dengan bahasa sendiri
10. Siswa
dapat menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan untuk menyelesaikan masalah
Pertemuan 3
1.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan murni menjadi pecahan desimal dengan bahasa
sendiri
2.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan desimal menjadi pecahan murni dengan bahasa
sendiri
3.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan murni menjadi pecahan campuran dengan bahasa
sendiri
4.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan campuran menjadi pecahan murni dengan bahasa
sendiri
5.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan murni menjadi persen dengan bahasa sendiri
6.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk persen menjadi pecahan murni dengan bahasa sendiri
7.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk pecahan murni menjadi permil dengan bahasa sendiri
8.
Siswa dapat menjelaskan
cara mengubah bentuk permil menjadi pecahan murni dengan bahasa sendiri
bersambung...
No comments:
Post a Comment