C.
Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)
Tujuan dari tahap perancangan adalah merancang
perangkat pembelajaran,
sehingga diperoleh darf 1. Tahap perancangan
ini terdiri dari empat langkah pokok yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan
perancangan awal (desain awal). Adapun deskripsi dari tahap perancangan adalah
sebagai berikut:
1.
Penyusunan tes
Setelah peneliti menyusun tes hasil belajar,
peneliti melakukan validasi soal tes hasil belajar kepada validator. Pada saat
validasi oleh validator ini ternyata tidak ada revisi atau soal yang harus
dirubah, jadi soal tes hasil belajar yang dibuat peneliti bisa digunakan tanpa
adanya revisi.
2.
Pemilihan media
Sarana dan media yang digunakan adalah papan
tulis beserta alat tulisnya, buku siswa, lembar kerja siswa, dan buku tulis
siswa beserta alat tulisnya.
3.
Pemilihan format
Dalam penyusunan RPP, format yang digunakan
disesuaikan dengan kurikulum KTSP. Format RPP meliputi identitas RPP, alokasi waktu, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi, pendekatan pembelajaran,
sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian kelompok. Dimana model
yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan metode yang dipakai
metode sorogan dan team teaching
dengan sumber buku matematika siswa dan LKS yang telah dikembangkan oleh
peneliti.
4.
Perancangan awal
Peneliti membuat perangkat berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa dan buku siswa sesuai dengan
kurikulum KTSP dan pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan metode sorogan dan team teaching
yang disebut draft 1.
Dalam penyusunan RPP dengan materi bilangan
peneliti memasukkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai
dengan kurikulum KTSP, untuk indikator dan tujuan pembelajaran peneliti
sesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan metode
sorogan dan team teaching. Kegiatan
pembelajaran dalam RPP yang berupa kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan
penutup peneliti juga susun sesuai dengan model dan metode yang akan
dikembangkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan metode
sorogan dan team teaching. Hasil
penyusunan RPP bisa dilihat pada lampiran 1.
Sedangkan LKS yang disusun peneliti berisi langkah-langkah
dalam belajar materi yang didapat, yang kesimpulannya nanti akan menghasilkan
sebuah peta konsep pada masing-masing kelompok ahli. Dimana peta konsep ini
yang akan digunakan dalam metode sorogan pada waktu kembali ke kelompok asal. Hasil
penyusunan LKS bisa dilihat pada lampiran 2.
Buku siswa yang disusun peneliti berisi tentang
materi bilangan beserta operasinya dan bilangan pecahan. Buku siswa yang disusun
peneliti bertujuan untuk mendukung jalannya LKS. Hasil penyusunan buku siswa
bisa dilihat pada lampiran 3.
D.
Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)
Setelah draft-1 terwujud, dilanjutkan ke tahap
berikutnya yaitu tahap pengembangan.
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi. Tahap ini meliputi
penilaian para ahli, simulasi dan ujicoba lapangan yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Penilaian para ahli
Untuk mendapatkan perangkat yang valid perlu
dilakukan validasi. Proses
validasi dilaksanakan selama kurang lebih 2-3 minggu dan dilakukan oleh 3 orang
yang berkompeten untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran. Setelah validasi,
terdapat bagian yang memerlukan revisi agar perangkat menjadi lebih baik.
Revisi dilakukan berdasarkan saran/petunjuk dari validator. Nama-nama validator
dapat dilihat tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Daftar Nama Validator
No
|
Nama Validator
|
Keterangan
|
1
|
Yuni Arrifadah, M. Pd
|
Dosen Pendidikan Matematika
IAIN Sunan Ampel Surabaya
|
2
|
Agus Prasetyo
Kurniawan, M. Pd
|
Dosen Pendidikan Matematika
IAIN
Sunan Ampel Surabaya
|
3
|
Drs. Rizqon, M. Si
|
Guru Matematika
di MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik
|
Hasil
dari validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.
Validasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian para validator terhadap RPP meliputi
beberapa aspek yaitu aspek tujuan, langkah pembelajaran, waktu, perangkat
pembelajaran, metode sajian, dan bahasa. Adapun data hasil validasi
ringkasannya disajikan dalam tabel 4.3 dan untuk lengkapnya di lampiran 10.
Tabel 4.3:
Hasil Validasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No
|
Aspek penilaian
|
Kategori
|
RK
|
RA
|
1
|
Tujuan Pembelajaran
|
Menuliskan
Kompetensi Dasar (KD)
|
4
|
3,4
|
Ketepatan
penjabaran dari kompetensi dasar ke
indikator
|
3,3
|
|||
Ketepatan
penjabaran dari indikator ke tujuan
pembalajaran
|
3,3
|
|||
Kejelasan
rumusan tujuan pembelajaran
|
3,3
|
|||
Operasional
rumusan tujuan pembelajaran
|
3
|
|||
2
|
Langkah – Langkah Pembelajaran
|
Pembelajaran
menggunakan
model kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching telah sesuai dengan tujuan
pembelajaran
|
4,3
|
3,3
|
Langkah–langkah
pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team
teaching ditulis dalam RPP
|
3,3
|
|||
Langkah- langkah pembelajaran memuat urutan kegiatan yang
logis
|
2,7
|
|||
Langkah- langkah pembelajaran memuat jelas peran guru dan
siswa
|
3,7
|
|||
Langkah- langkah pembelajaran dapat dilaksanakan oleh guru
|
2,7
|
|||
3
|
Waktu
|
Pembagian
waktu disetiap kegiatan/langkah
dinyatakan dengan jelas
|
3,7
|
3,4
|
Kesesuaian
waktu disetiap langkah/kegiatan
|
3
|
|||
4
|
Perangkat Pembelajaran
|
Lembar Kerja Siswa (LKS) menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran
|
3,7
|
3,3
|
Buku siswa yang dikembangkan
dan dipilih menunjang katercapaian tujuan pembelajaran
|
3,3
|
|||
Buku siswa dan LKS diskenariokan penggunaannya
dalam RPP
|
3
|
|||
5
|
Metode Sajian
|
Sebelum
menyajikan konsep baru, sajian dikaitkan dengan konsep yang telah dimiliki
siswa
|
3,3
|
3,4
|
Memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa
|
3,3
|
|||
Guru
mengecek pemahaman siswa
|
3,7
|
|||
Memberi
kemudahan terlaksananya pembelajaran yang inovatif
|
3,3
|
|||
6
|
Bahasa
|
Menggunakan
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
|
3,7
|
3,2
|
Ketepatan
struktur kalimat
|
2,7
|
|||
Rata-rata Total
(VR)
|
3,3
|
Dari
tabel 4.3 di atas, didapatkan rata-rata total dari penilaian para validator
sebesar 3,3. Dengan mencocokkan rata-rata total (VR) dengan kategori yang ditetapkan oleh Khabibah, RPP
yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid.
b.
Validasi
Buku Siswa
Penilaian
validator terhadap buku siswa meliputi beberapa aspek yaitu kelayakan isi,
kebahasaan,dan penyajian. Hasil penilaian ringkasnya disajikan dalam tabel 4.4 dan untuk
lengkapnya di lampiran 11.
Tabel 4.4:
Hasil Validasi Buku Siswa
No
|
Aspek penilaian
|
Kategori
|
RK
|
RA
|
1
|
Komponen kelayakan isi
|
Cakupan materi
|
3,2
|
3,4
|
Akurasi materi
|
3,4
|
|||
Kemutakhiran
|
3,4
|
|||
Merangsang keingintahuan
|
3,5
|
|||
Operasional rumusan tujuan
pembelajaran
|
3,7
|
|||
2
|
Komponen kebahasaan
|
Sesuai dengan perkembangan
peserta didik
|
3,5
|
3,5
|
Komunikatif
|
3,2
|
|||
Dialogis dan interaktif
|
3,7
|
|||
Kesesuaian dengan kaidah
bahasa Indonesia yang benar
|
3,7
|
|||
3
|
Komponen penyajian
|
Teknik penyajian
|
3,3
|
3,2
|
Penyajian pembelajaran
|
3,1
|
|||
Rata-rata Total
(VR)
|
3,4
|
Dari
tabel 4.4 di atas, didapatkan rata-rata total dari penilaian para validator
sebesar 3,4. Dengan mencocokkan rata-rata total (VR) dengan kategori yang ditetapkan oleh
Khabibah, buku siswa yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid.
c.
Validasi
Lembar Kerja Siswa
Penilaian
validator terhadap lembar kerja siswa (LKS) meliputi beberapa aspek yaitu
petunjuk, kelayakan isi, prosedur, dan fisik. Hasil penilaian ringkasnya
disajikan dalam tabel 4.5 dan untuk
lengkapnya di lampiran 12.
Tabel 4.5:
Hasil Validasi Lembar Kerja
Siswa (LKS)
No
|
Aspek penilaian
|
Kategori
|
RK
|
RA
|
1
|
Petunjuk
|
Petunjuk
dinyatakan dengan jelas
|
2,7
|
3,5
|
Mencantumkan
tujuan pembelajaran
|
4,3
|
|||
2
|
Kelayakan isi
|
Akurasi
fakta
|
3,7
|
3,6
|
Kebenaran
konsep
|
3,7
|
|||
Kesesuaian
dengan perkembangan ilmu
|
3,7
|
|||
Menumbuhkan
kreatifitas
|
3,3
|
|||
Menumbuhkan
rasa ingin tahu
|
3,3
|
|||
Mengembangkan
kecakapan personal
|
3,7
|
|||
Mengembangkan
kecakapan sosial
|
3,7
|
|||
Mendorong
untuk mencari informasi lebih lanjut
|
3,3
|
|||
3
|
Prosedur
|
Urutan
kerja siswa
|
3,7
|
3,7
|
Keterbacaan
/ bahasa dari prosedur
|
3,7
|
|||
4
|
Fisik
|
Kejelasan cetakan
|
3,7
|
3,7
|
Rata-rata Total
(VR)
|
3,6
|
Dari
tabel 4.5, didapatkan rata-rata total dari penilaian para validator sebesar 3,6.
Dengan mencocokkan rata-rata total (VR) dengan kategori yang ditetapkan oleh Khabibah, LKS yang dikembangkan
termasuk dalam kategori valid.
d.
Kepraktisan
Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Penilaian Validator
Dalam
lembar validasi, selain memuat tentang penilaian kevalidan perangkat
pembelajaran yang diisi oleh validator, juga disertakan penilaian kepraktisan
perangkat pembelajaran. Penilaian kepraktisan bertujuan untuk mengetahui apakah
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dilaksanakan di lapangan
berdasarkan penilaian validator.
Hasil
penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi RPP,
buku siswa, dan LKS berdasarkan
penilaian validator disajikan dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
No
|
Hasil Pengembangan
|
Validator
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
RPP
|
1
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
2
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
||
3
|
A
|
Dapat
digunakan dengan tanpa revisi
|
||
2
|
Buku Siswa
|
1
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
2
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
||
3
|
A
|
Dapat
digunakan dengan tanpa revisi
|
||
3
|
LKS
|
1
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
2
|
B
|
Dapat
digunakan dengan sedikit revisi
|
||
3
|
A
|
Dapat
digunakan dengan tanpa revisi
|
Pada
tabel 4.6 menunjukkan bahwa untuk RPP, dua validator memberi nilai B dan satu
validator memberi nilai A. Dari penilaian validator tersebut maka RPP perlu
adanya sedikit revisi agar layak digunakan di lapangan. Adapun bagian-bagian
RPP yang memerlukan revisi tersaji dalam tabel 4.7, berikut :
Tabel 4.7 : Revisi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
No
|
Aspek yang
Direvisi
|
Sebelum Revisi
|
Sesudah Revisi
|
1
|
Penulisan kata
|
Ada kata yang
salah dalam penulisan yaitu kata Menggunakan yang berada di tengah kalimat
dan kata keteragan
|
Menggunakan di
ganti menggunakan dan keteragan diganti keterangan
|
2
|
Contoh pemberian
motivasi oleh guru waktu pendahuluan
|
RPP1: Saat kalian
pergi ke pasar dan ingin membeli 3 macam barang yang kalian suka dengan harga
Rp. 2.300,00 ; Rp 17.700,00 dan Rp 5.000,00, berapakah uang yang harus kalian
bayarkan untuk ketiga barang tersebut?
|
Andi, Adi, dan Anton
ingin bermain kelereng bersama. Andi membawa 6 kelereng, Adi membawa 4
kelereng, dan Anton membawa 7 kelereng. Berapakah jumlah kelereng mereka
semua saat bermain bersama?
|
RPP2: Bagaimana
kalian menghitung luas tanah dengan lebih mudah apabila memiliki dua petak
sawah dengan panjang sama tapi lebar berbeda, semisal panjangnya 12 m dan
lebarnya 7 m dan 3 m!
|
Andi memiliki 2
kantung, masing-masing kantung berisi 7 kelereng. Alfan 6 kantung, masing-masing
kantung alfan berisi 9 kelereng. Berapakah jumlah kelereng mereka berdua?
|
||
3
|
Cara pembagian
kelompok oleh guru dalam kegiatan inti
|
Guru 1 dan 2 mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok asal dengan cara
berhitung 1-2 dan berbagi tugas dalam
mempelajari materi dengan membagi anggota kelompok menjadi dua ahli
|
Guru 1 dan 2 mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok asal dengan cara
berhitung 1-9 dan berbagi tugas dalam
mempelajari materi dengan membagi anggota kelompok menjadi dua ahli
|
4
|
Aktivitas siswa
dalam kegiatan inti
|
membaca peta konsep dan secara bergantian
menyampaikan isi peta konsep kepada tim ahli dalam kelompok asal dan team ahli
memberi 1 pertanyaan untuk menguatkan materi
|
anggota kelompok
asal membaca peta konsep yang diberi
temannya dan secara bergantian
menyampaikan isi peta konsep kepada teman yang memberi peta
konsep tadi dan temannya memberi 1 pertanyaan untuk menguatkan materi
|
5
|
Keterangan dalam
langkah-langkah pembelajaran
|
Metode sorogan
dipakai
|
Metode sorogan
digunakan pada saat teman ahli dalam kelompok asal memberi peta konsep kepada
teman kelompok asal dan anggota kelompok asal menyampaikan isi peta konsep
kepada teman ahlinya
|
Melihat
tabel 4.6 pada buku siswa juga memerlukan sedikit revisi sebelum digunakan,
karena dua validator memberi nilai B dan satu validator memberi nilai A. Adapun
bagian-bagian buku siswa yang memerlukan revisi tersaji dalam tabel 4.8,
berikut :
Tabel 4.8
: Revisi Buku Siswa
No
|
Aspek yang
Direvisi
|
Sebelum Revisi
|
Sesudah Revisi
|
1
|
Penulisan kata
|
Suhu 00 C
|
00 C
|
2
|
SK,KD, dan
Indikator
|
Tidak ada SK,KD,
dan Indikator
|
Ada SK,KD, dan
Indikator
|
3
|
Contoh soal
|
1.
– 4 x 6 = -(4 X 6)
= -(6 + 6 + 6 + 6)
= - 24
2.
2 x -7 = -7 + (-7) = -14
3.
3 x -5 = - (3 x 5)
= -( 5+ 5 + 5 ) = -15
4.
(-2) x (-1) = - (2 x (-1))
= - ((-1) + (-1))
= 2
|
1.
– 4 x 6 = - (4 X 6) = -
24
2.
3 x -5 = - (3 x 5) = -15
3. (-2)
x (-1) = 2 x 1 = 2
|
Begitu
juga dengan lembar kerja siswa (LKS), dilihat dari tabel 4.6 juga memerlukan
revisi. Adapun bagian-bagian lembar kerja siswa (LKS) yang memerlukan revisi
tersaji dalam tabel 4.9, berikut :
Tabel 4.9
: Revisi Lembar Kerja Siswa (LKS)
No
|
Aspek yang
Direvisi
|
Sebelum Revisi
|
Sesudah Revisi
|
1
|
Penulisan kata
|
1. Murni
2.
|
1. Pecahan murni
2.
|
2
|
Halaman depan LKS
|
1. Tulislah nama
kelompok asal, kelas dan tanggal
2. Pastikan semua anggota kelompok ahli memahami materi
3. Kelompok :_______
|
1. Tulislah nama, kelas dan tanggal
2. Pastikan
semua anggota kelompok ahli memahami materi ahli
3. Nama
:_________
|
3
|
Peta konsep
|
Sifat tertutup
adalah
|
sifat tertutup →
|
4
|
Tujuan
pembelajaran
|
LKS 3.
Siswa dapat
mengubah …..
|
Siswa dapat
menjelaskan cara mengubah….dengan bahasa sendiri
|
2. Simulasi
Simulasi dilakukan oleh peneliti dengan tujuan
untuk mengecek keterlaksanaan
perangkat pembelajaran, kesesuaian waktu pembelajaran dan lain-lain sehingga
dapat dilakukan pembenahan jika kurang sesuai. Simulasi dilakukan pada hari
Jum’at tanggal 23 Agustus 2013 dengan
subjek 4 siswa kelas VII MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik yang tidak
termasuk subjek penelitian dan bertempat di rumah guru matematika MTs Nurul
Jadid yang tidak jauh dari sekolah. Setelah simulasi dilakukan, terdapat beberapa pembenahan waktu yang
harus disesuaikan.
3. Uji
coba terbatas
Uji coba dilakukan pada kelas VII B MTs Nurul
Jadid Sidayu Gresik dengan jumlah muridnya 18 anak dan untuk hari libur
sekolahnya adalah hari Jum’at. Uji coba berlangsung selama 3 kali pertemuan
yaitu pada tanggal 24 Agustus 2013 pada pukul 08.20-09.40 untuk mempelajari sifat-sifat
penjumlahan bilangan bulat, tanggal 25 Agustus 2013 pukul 07.00-08.20
mempelajari sifat-sifat perkalian bilangan bulat dan tanggal 31 Agustus 2013
pukul 08.20-09.40 mempelajari cara mengubah bentuk pecahan ke bentuk yang lain. Dari kegiatan
uji coba peneliti memperoleh data tentang aktivitas siswa, respon siswa
terhadap pembelajaran, keterlaksanaan sintaks pembelajaran dan hasil belajar
siswa. Data aktivitas diperoleh dari kegiatan siswa selama pembelajaran
berlangsung yang diamati
oleh pengamat begitu juga dengan data keterlaksanaan pembelajaran yang diamati oleh pengamat
dimana peneliti bertindak sebagai guru 1. Adapun data hasil belajar diperoleh pada setiap
pertemuan diakhir pelajaran. Rincian data yang
diperoleh dalam uji coba terbatas adalah sebagai berikut :
a. Hasil dan Analisis Aktivitas
Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil
pengamatan mengenai aktivitas
siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran dalam ujicoba di lapangan.
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh pengamat berdasarkan lembar
pengamatan aktivitas siswa. Adapun hasil analisis secara singkat dari
pengamatan aktivitas
siswa ditunjukkan oleh tabel 4.10 dan secara rinci dapat dilihat pada lampiran
13.
Tabel 4.10
: Analisis
Aktivitas Siswa
No
|
Kategori yang diamati
|
Persentase
|
||||
Pertemuan ke-
|
Rata-rata (%)
|
Jumlah tiap kategori (%)
|
||||
I (%)
|
II (%)
|
III (%)
|
||||
Kategori aktivitas siswa aktif
|
||||||
1
|
Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru/teman
|
21,88
|
20,31
|
21,88
|
21,36
|
8.96
|
2
|
Berdiskusi / bertanya / menjawab pertanyaan guru
|
9,37
|
9,37
|
9,37
|
9,37
|
|
3
|
Berdiskusi / bertanya antar siswa
|
4,69
|
6,25
|
6,25
|
5,73
|
|
4
|
Membaca buku siswa / LKS
|
9,37
|
7,81
|
7,81
|
8,33
|
|
5
|
Membuat peta konsep (kelompok ahli)
|
10,94
|
6,25
|
6,25
|
7,81
|
|
6
|
Mengkomunikasikan pengetahuan kepada anggota kelompok asal dengan peta
konsep
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
|
7
|
Membaca peta konsep (kelompok asal)
|
12,5
|
12,5
|
12,5
|
12,5
|
|
8
|
Mempresentasikan peta konsep kepada tim ahli dalam kelompok asal
(metode sorogan)
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
|
9
|
Menanggapi presentasi
|
4,69
|
6,25
|
6,25
|
5,73
|
|
10
|
Mengevaluasi diri
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
6,25
|
|
Kategori aktivitas siswa pasif
|
||||||
1
|
Tidak mendengarkan / tidak memperhatikan penjelasan guru / teman
|
3,12
|
7,81
|
4,69
|
5,2
|
5,24
|
2
|
Prilaku yang tidak relevan dalam kegiatan pembelajaran
|
4,69
|
4,69
|
6,25
|
5,28
|
Berdasarkan
tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa kategori 1 sampai 10
pada kategori siswa aktif mempunyai rata-rata persentase diatas rata-rata
persentase kategori aktivitas siswa pasif. Dengan demikian,
dalam proses pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team
teaching siswa dapat dikatakan aktif.
Jumlah rata-rata persentase pada kategori siswa
aktif adalah 8,96. Sedangkan jumlah rata-rata persentase pada kategori siswa
pasif adalah 5,24. Karena persentase aktivitas siswa kategori aktif lebih besar
dari pada persentase aktivitas siswa kategori pasif, maka aktivitas siswa
memenuhi kriteria efektif.
b. Hasil dan Analisis Respon Siswa
Respon
siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching
pada materi bilangan diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa dan
diberikan setelah berakhirnya proses pembelajaran. Data yang diperoleh disajikan
pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 : Analisis Respon Siswa
No
|
Uraian
|
Respon Siswa
|
|||||
|
Baru
|
Tidak Baru
|
|||||
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
|||
1
|
Bagaimana perasaanmu terhadap :
|
|
|||||
a. Materi pelajaran
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
|||
b. Buku siswa
|
14
|
77,78
|
4
|
22,22
|
|||
c. Lembar Kegiatan
Siswa ( LKS )
|
18
|
100
|
0
|
0
|
|||
d. Suasana belajar di
kelas
|
18
|
100
|
0
|
0
|
|||
e. Cara guru mengajar
|
18
|
100
|
0
|
0
|
|||
Rata rata persentase
|
16.8
|
93,33
|
1,2
|
6,67
|
|||
No
|
Uraian
|
Menarik
|
Tdk menarik
|
||||
2
|
Bagaimana perasaanmu terhadap:
|
|
|||||
a. Materi pelajaran
|
14
|
77,78
|
4
|
22,22
|
|||
b. Buku siswa
|
15
|
83,33
|
3
|
16,67
|
|||
c. Lembar Kegiatan
Siswa ( LKS )
|
17
|
94,44
|
1
|
5,56
|
|||
d. Suasana belajar di
kelas
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
|||
e. Cara guru mengajar
|
18
|
100
|
0
|
0
|
|||
Rata rata persentase
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
|||
No
|
Uraian
|
Menarik
|
Tdk menarik
|
||||
3
|
Bagaimana pendapatmu tentang
proses belajar menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan
dan team teaching seperti saat ini?
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
||
No
|
Uraian
|
Sangat setuju
|
Setuju
|
Kurang setuju
|
Tidak setuju
|
||
4
|
Bagaimana pendapatmu jika
kegiatan belajar berikutnya seperti sekarang ini yaitu menggunakan model
kooperatif tipe Jigsaw denagan metode sorogan dan team teaching?
|
5
27,78 %
|
10
55,55%
|
3
16,67
%
|
0
0
%
|
||
No
|
Uraian
|
Ya
|
Tidak
|
||||
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
||||
5
|
Bagaimana pendapatmu tentang
buku siswa?
|
|
|||||
a. Apakah kamu dapat
memahami bahasa yang digunakan dalam buku siswa?
|
18
|
100
|
0
|
0
|
|||
b. Apakah kamu tertarik
pada penampilan (tulisan, gambar, letak gambar yang terletak pada buku
siswa)?
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
|||
Rata rata persentase
|
17
|
94,44
|
1
|
5,56
|
|||
No
|
Uraian
|
Ya
|
Tidak
|
||||
6
|
Bagaimana pendapatmu tentang
LKS?
|
|
|||||
a. Apakah kamu dapat
memahami soal pada LKS dengan mudah?
|
16
|
88,89
|
2
|
11,11
|
|||
b. Apakah kamu tertarik
pada penampilan (tulisan, gambar, letak gambar yang terletak pada LKS)?
|
17
|
94,44
|
1
|
5,56
|
|||
Rata rata persentase
|
16,5
|
91,67
|
1,5
|
8,33
|
|||
Tabel
4.11 menunjukkan
bahwa rata-rata 93,33% siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan
team teaching ini baru bagi mereka, 88,89%
siswa merasa tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching,
dan 83,33% diantaranya setuju untuk mengikuti pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe Jigsaw dengan metode sorogan dan team teaching
pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Selain itu, rata-rata 94,44% siswa mengaku menyukai penampilan
pada buku siswa dan dapat memahami bahasa yang dugunakan,
dan 91,67% siswa mengaku
menyukai penampilan pada LKS dan dapat memahami soal-soalnya. Data tersebut menunjukkan bahwa
lebih dari 70% siswa merespon dalam kategori positif, sehingga respon siswa
dapat dikatakan positif.
c. Hasil dan Analisis
Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran
Hasil
pengamatan keterlaksanaan pembelajaran disajikan secara singkat pada tabel 4.12, sedangkan hasil penilaian
keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel 4.13. Untuk perhitungan lebih rinci dapat
dilihat pada lampiran 14.
Tabel 4.12
Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran
Uraian
|
Keterlaksanaan
|
||
Pertemuan I
|
Pertemuan II
|
Pertemuan III
|
|
Jumlah langkah yang terlaksana
|
11
|
10
|
11
|
Persentase keterlaksanaan (%)
|
84,62
|
76,92
|
84,62
|
Tabel 4.13
Hasil Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Rata-rata
|
1
|
Pendahuluan
|
3
|
2
|
Kegiatan Inti
|
3,19
|
3
|
Penutup
|
2,67
|
Rata-rata Total
|
2,95
|
Tabel
4.12 dan 4.13 menunjukkan bahwa setiap langkah
pembelajaran yang terlaksana untuk persentase keterlaksanaan telah memenuhi
batas efektif yaitu ³ 75% dengan nilai rata-rata total sebesar 2,95 yang berarti kegiatan pembelajaran
dalam RPP terlaksana dalam kategori baik.
d. Hasil dan Analisis Hasil
Belajar Siswa
Data
hasil belajar siswa selama proses pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw
dengan metode sorogan dan team teaching
diperoleh melalui tes hasil belajar setelah berakhirnya proses pembelajaran. Hasil tes yang diperoleh siswa secara
singkat disajikan dalam tabel 4.14 dan secara rinci dapat dilihat pada lampiran
15.
Tabel 4.14
Data Hasil Belajar Siswa
Uraian
|
Jumlah
|
Persentase
|
Siswa yang tuntas
|
15
|
83,33
|
Siswa yang tidak tuntas
|
3
|
16,67
|
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa 15 siswa tuntas
secara individual, artinya siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Sedangkan 3 siswa belum tuntas secara individual, artinya siswa belum mampu
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Selain itu, siswa juga memenuhi
kriteria ketuntasan secara klasikal, karena persentase jumlah siswa yang tuntas
sebesar 83,33 %. Dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan siswa telah nencapai
kompetensi yang telah ditentukan.
bersambung...
No comments:
Post a Comment